Curah hujan yang tinggi beberapa hari kebelakang,membuat Sungai Ciletuh yang berada dalam kawasan UGG tak mampu lagi menahan volume air yang makin besar
Sungai yang menjadi penghubung antara Desa Ciemas dan Desa Mandrajaya tersebut lantas menenggelamkan Jembatan yang berada di atasnya
Hingga sampai saat ini laju kendaraan bermotor yang akan bertolak ke Desa Mandrajaya dan sebaliknya lumpuh total
Hal yang berulang terjadi tiap tahun ini,sekarang dialami langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata yang akan menghadiri agenda kerja Bupati Sukabumi di Desa Mandrajaya kamis 05/03/2020
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Usman Djaelani meminta agar dibuat langkah antisipasi agar kejadian tahunan itu tidak lagi terjadi
“BNPB dan BPBD hendaknya berkolaborasi,dan segera menangani dengan kegiatan yang disebut kesiapsiagaan,karena peristiwa ini adalah peristiwa tahunan,berbeda jika peristiwa ini hanya terjadi pada tahun ini saja,bisa dilaksanakan dengan kegiatan kedaruratan” ungkapnya
“Oleh karena peristiwa ini juga erat kaitannya dengan pariwisata,kamipun dari pihak Dinas Pariwisata segera berkomunikasi dengan BNPB untuk mencari solusi atas permasalahan ini”
Jelas Usman lebih jauh
Dinas Pariwisata Sukabumi meminta persoalan tahunan itu harus diselesaikan tuntas pada tahun ini
“Untuk mengahadapi sutuasi seperti ini agar jangan terulang lagi,maka pada tahun ini juga sudah ada pemecahannya,apa yang harus dibangun sudah di bangun pada tahun ini juga” tegasnya
“Yang paling kami khawatirkan adalah apabila nanti Asesor,atau yang akan melakukan pengujian atas layak atau tidaknya kita menyandang UGG,melakukan inspeksi ke daerah banjir ini,bisa-bisa menjadi kendala atas revalidasi yang telah kita buat” ucapnya dengan kekhawatiran
Revalidasi Geopark Ciletuh Palabuhanratu akan dilaksanakan pada tahun 2021,salah satu rekomendasi dari UNESCO adalah peningkatan Infrastruktur
Apabila persoalan ini tidak disikapi dengan cepat oleh pemerintah status Unesco Global Geopark UGG bisa saja dicabut oleh UNESCO
“Sangat disayangkan sekali apabila itu terjadi,itu bukan hanya membuat malu Kabupaten atau Provinsi saja tapi menjadi aib buat Pemerintahan secara Nasional” pungkas Usman