OneNewsoke.Com
SUKABUMI:Untuk menyikapi permasalahan permasalahan Pertambangan Rakyat yang berada di Kabupaten Sukabumi,Asosiasi Pertambangan Rakyat Indonesia(APRI) adakan audensi dengan DPRD Komisi II.Jumat 7 Pebruari 2020
Kegiatan diadakan di Aula Pendopo Kabupaten Sukabumi.Jalan Ahmad Yani Kecamatan Warudoyong,Sukabumi.
Pada Jam 01:30 Wib
Hadir di acara tersebut Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi H.Deni Gunawan S.ip Beserta angota Komisi II lainya,perwakilan dari ESDM,perwakian dari dinas Perijinan,Ketua APRI DPC Kabupaten Sukabumi Cecep taryana beserta tim, Ketua CRM jaya mas Siti Maimunah Ketua CRM KPS Dede Kusdinar beserta jajaran dan tamu undangan lainya.
Disela acara Ketua APRI Dpc Kabupaten Sukabumi Cecep Taryana dirinya menjelaskan
“dengan diadakannya Audensi ini kami sangat Apresiasi sekali Khususnya untuk Angota DPRD Komisi II Kabupaten Sukabumi yang sudah memfasilitasi dan menerima kami dengan hangat dan cukup paham dengan permasalahan yang ada di Tambang Rakyat Khususnya Tambang Rakyat Wilayah Kabupaten Sukabumi.
“Dan yang sangat penting lagi buat kami Beliau Beliau ini akan mendukung Kegiatan Tambang Rakyat dalam hal Legalisasi,WPR,IPR dan permasalahan permasalahan yang ada di wilayah Tambang Rakyat Khususnya Pertambangan Rakyat Kabupaten Sukabumi.”tuturnya
“Dan yang buat kami sangat berterimakasih permasalahan Stigma tambang liar di mata pemerintah sudah hilang berubah menjadi penambang yang dalam proses Ijin.Harapan kami mudah mudahan ini menjadi awal yang baik untuk Para Penambang rakyat yang berada diwilayah Kabupaten Sukabumi.”pungkasnya
Di akhir acara salah satu Ketua CRm Jaya Mas Siti Maimunah memberi tangapan dari hasil Audensi dengan Angota DPRD komisi II Kabupaten Sukabumi.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Angota DPRD Komisi II Kabupaten Sukabumi yang sudah mau dan duduk bersama kami terkait permasalahan mengenai Tambang Rakyat ,dan juga memberikan solusi yang positif atas permasalahan permasalahan yang ada di pertambangan rakyat.Intinya saya sangat Puas dengan Hasil Audensi ini.”tutupnya